Salary Adalah Kompensasi yang Dihitung Dengan Cara Ini

Jul 4, 2023 | Info

Dewasa ini, jumlah salary adalah standar kesuksesan bagi sebagian orang. Salary atau gaji yang besar memberikan status sosial dan prestise yang lebih tinggi. Berlaku juga sebaliknya. Namun untuk mendapatkan nilai yang besar tidaklah mudah.

Lalu apa itu salary? Apa bedanya dengan wages atau upah? Hal apa yang mempengaruhi besar kecilnya salary dan bagaimana cara menghitungnya? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini.

Salary Adalah Kompensasi, Bagaimana Definisi dan Apa Bedanya dengan Wage?

Melansir dari dictionary.cambridge.org, salary adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti gaji. Berbeda dengan wage yang berarti upah. Biasanya kata salary disematkan pada profesi pekerja kantoran. Sementara wage untuk menyebut kompensasi bagi buruh.

Namun berbeda halnya jika kita melihat KBBI ataupun UU Nomor 13 Tahun 2003. Dalam kedua sumber tersebut tidak ada yang namanya gaji. Kompensasi kerja hanya memiliki satu sebutan yaitu upah.

Meski begitu penggunaan di dunia kerja tetap ada perbedaan. Berikut perbedaan antara salary dengan wage:

1. Waktu Pembayaran

Waktu pembayaran salary atau gaji dilakukan teratur dan rutin sesuai perjanjian kerja. Seperti contoh gaji yang dibayarkan bulanan. Baik pada akhir bulan maupun awal bulan.

Sementara untuk wage atau upah tidak demikian. Pemberi kerja hanya akan membayarkan upah berdasarkan penyelesaian pekerjaan. Entah sebulan sekali, per tiga bulan dan lain sebagainya.

2. Status Pekerja

Tenaga kerja yang mendapatkan gaji terikat dengan perjanjian kerja dan tergabung dengan perusahaan yang memberinya kompensasi. Umumnya mereka memiliki sebutan karyawan.

Sementara penerima upah merupakan entitas yang terpisah dari pemberi kerja. Seperti contoh sebuah perusahaan mempekerjakan pemborong pengecatan. Pemborong dan pekerja yang mereka bawa bukan bagian dari perusahaan, Maka kompensasi kerja mereka memiliki sebutan upah atau wage.

3. Komponen yang Menyusun

Bagi karyawan, salary adalah kompensasi kerja yang tersusun tidak hanya berupa gaji saja. Melainkan juga tunjangan kerja, bonus tahunan dan lain sebagainya.

Sementara berbeda dengan penerima upah. Seperti misalnya pekerja bangunan yang upahnya hanya terdiri dari satu hal saja. Yaitu upah sesuai tenaga yang mereka keluarkan.

Hal yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Salary Adalah

Meski sama-sama bernama gaji, namun nominalnya antara satu karyawan dengan karyawan lainnya ada perbedaan. Merujuk dari berbagai sumber, berikut hal-hal yang mempengaruhi besar kecilnya salary:

1. Level Jabatan

Level ini merujuk pada hirarki dalam organisasi perusahaan. Mulai dari staf, supervisor, manajer, general manajer, hingga CEO.

Individu di tiap level memiliki tanggungjawab yang berbeda-beda. Maka jumlah salary-nya pun berbeda antara satu level dengan level lainnya.

2. Jabatan

Seperti level jabatan sebelumnya. Namun kali ini ada perbedaan nominal salary meski dalam satu jabatan yang sama.

Seperti contohnya manajer marketing dengan manajer logistic di sebuah perusahaan garmen. Manajer marketing memiliki total salary lebih besar, karena menjadi ujung tombak perusahaan. Sementara manajer logistic salary-nya lebih kecil.

Hal ini berdasarkan tanggung jawab yang ada pada tiap jabatan.

3. Masa Kerja

Mereka yang memiliki masa kerja lebih lama bisa mendapatkan salary yang tinggi. Karena sudah jadi pengetahuan umum jika masa kerja terkait dengan pengalaman.

Semakin lama masa kerja seseorang di satu bidang, tentunya keahlian mereka akan semakin terasah. Mereka yang memiliki expertise atau keahlian di satu bidang menjadi sangat bernilai di mata beberapa pemangku kepentingan perusahaan.

Misalnya seorang welder yang memiliki masa kerja di atas lima belas tahun tentu akan lebih berharga ketimbang welder yang pengalamannya baru satu atau dua tahun. Salary-nya pun lebih tinggi.

4. Pendidikan

Ilmu banyak tersedia di dunia kerja. Namun ilmu-ilmu tertentu seperti akuntansi, marketing, teknik sipil, arsitek, TI, dan yang lainnya tersedia sebagai jalan pintas di pendidikan formal.

Mereka yang lulus dari beberapa jurusan praktikal ini bisa bernilai bagi perusahaan. Seperti halnya seorang lulusan desain interior akan lebih mudah diterima dan mendapatkan salary tinggi di perusahaan kontraktor interior. Atau mereka yang mengambil spesialisasi akuntan bisa bekerja di kantor akuntan public. Tentunya dengan salary yang bukan standar fresh graduate biasa.

5. Kompetensi Kerja

Kemampuan atau kompetensi terkait dengan masa kerja dan pendidikan. Sudah umum jika perusahaan sangat menjaga karyawan mereka yang berkompeten. Dengan menaikkan gajinya, tunjangannya, bahkan bonusnya. Karena mereka sangat berharga bagi perusahaan.

Keberadaan pegawai yang berkompeten bahkan bisa menentukan maju tidaknya sebuah perusahaan. Maka dari itu kompetensi kerja menjadi hal yang mempengaruhi besar kecilnya salary.

6. Kemampuan Perusahaan

Salary adalah hal yang terkait langsung dengan keuangan perusahaan. Bagi perusahaan besar, memberi salary pada fresh graduate yang berkompeten bukanlah pilihan yang sulit. Sumber daya mereka cukup bahkan untuk mengumpulkan banyak talenta unggul.

Orang-orang yang memiliki kompetensi, pengalaman dan ilmu yang mumpuni tidaklah murah. Maka mereka yang memiliki ketiganya dalam jumlah yang besar bisa memiliki daya tawar mendapatkan salary yang tinggi.

7. Biaya Hidup

Hidup di kota besar seperti Jakarta tentunya berbeda dengan di desa. Karyawan tentu mendapatkan jumlah salary yang berbeda. Meski jika job desc-nya tidak begitu berbeda.

Faktor ini yang menjadi perhitungan bagi banyak perusahaan untuk menentukan salary. Bagaimana pun juga perusahaan yang tidak memperhitungkan hal ini dalam meja negosiasi salary akan sulit mendapatkan seorang pegawai yang sangat berkompeten.

8. Peraturan Pemerintah

Memberikan salary memang kewajiban perusahaan. Namun tidak bisa asal memberikan saja dengan jumlah sekenanya. Ada peraturan pemerintah yang harus semua perusahaan patuhi.

Jika tidak mematuhi peraturan pemerintah sudah ada sanksi yang siap menjerat. Merujuk pada pasal 185 ayat 1 Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, pemilik usaha yang memberikan karyawannya gaji atau upah di bawah standar minimum akan terkena sanksi pidana kurungan 1-4 tahun atau denda sebesar Rp 100 hingga 400 juta.

9. Tingkat Kesulitan Pekerjaan

Pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi seperti coding aplikasi, analisa keuangan, mengkreasi desain, membuat keputusan penting dan lain sebagainya menyediakan salary yang tinggi. Karena pekerjaan seperti ini menuntut akurasi yang tinggi.

Beberapa profesi di atas membutuhkan perhitungan yang tepat dan akurat. Namun ada juga profesi yang berbahaya menawarkan gaji atau upah yang tinggi seperti operator tower crane, pembersih kaca gedung pencakar langit, pengecek kabel bertegangan tinggi dan lain sebagainya.

Cara Menghitung Gaji Karyawan Tetap

Perhitungan gaji bukanlah hal yang sulit. Namun ada perbedaan cara perhitungan antara pekerja tetap, tidak tetap, harian dan prorate.

Untuk penentuan gaji karyawan tetap, perlu mengetahui dulu berapa gaji pokok perbulannya. Rumus gaji pokok perbulan:

Gaji Pokok = Gaji Bulanan – Biaya Jabatan

Sementara berikut untuk rumus biaya jabatan:

Biaya Jabatan = 5% x Gaji Bulanan

Simak contoh berikut:

Ardi bekerja sebagai pegawai tetap di perusahaan F. Pada perjanjian kerja, Ardi mendapat gaji Rp 8.000.000,- perbulan. Ardi sudah menikah tapi belum memiliki anak.

Berikut contoh perhitungan gaji Ardi:

Gaji Bulanan Rp 8.000.000
Biaya Jabatan* 5% x Rp 8.000.000 (Rp 400.000)
Gaji Pokok Sebulan Rp 7.600.000
Gaji Pokok Setahun Rp 7.600.000 x 12 Rp 91.200.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)** (Rp 54.000.000)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 37.200.000
Pph 21 Terutang 5% x Rp 37.200.000 Rp 1.860.000
Pph 21 perbulan Rp 1.860.000 : 12 (Rp 155.000)
Gaji yang Ardi Dapatkan Perbulan Rp 7.845.000

* Biaya jabatan sebesar 5% atau maksimal Rp 500.000

** Jika gaji per tahun di bawah nilai PTKP maka tidak akan dihitung pajaknya

Kesimpulan

Sebagai kompensasi tenaga kerja, kata upah dan gaji hampir tidak bisa dipisahkan. Kedua kata tersebut sama saja jika merujuk pada undang-undang. Namun berbeda penggunaannya saat di dunia kerja. Gaji di dunia kerja berarti hak karyawan yang di dalamnya sudah termasuk tunjangan dan bonus-bonus.

Besar kecilnya jumlah gaji atau upah bergantung pada faktor kompetensi, pendidikan, pengalaman, bahkan tingkat kesulitan pekerjaannya. Maka tidak heran seorang staff marketing bisa membawa pulang gaji lebih besar ketimbang staff administrasi. Meski sama-sama masuk sebagai fresh graduate.

Sebagaimana paparan sebelumnya bahwa salary adalah hak karyawan yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan dan bonus. Namun perhitungannya setelah semua itu dikurangi Pph 21. Mudah melakukan perhitungan jika karyawan sedikit. Jika jumlah karyawan ribuan, muncul kesulitan. Untungnya sudah ada aplikasi absensi online Adrena yang bisa membantu urusan payroll perusahaan Anda.

Pin It on Pinterest

Share This