Iklim usaha yang semakin kompetitif memberi beban pada perusahaan untuk semakin inovatif dan solutif. Lalu untuk mencapainya membutuhkan SDM yang sklillful dan memiliki etos kerja tinggi. Pertanyaannya bagaimana strategi pengembangannya? Serta titik mana saja yang perlu ada pengembangan? Simak artikel ini hingga selesai.
Langkah-langkah Pengembangan SDM di Era Digital
Agar dapat menjawab tantangan era serba online dewasa ini, perlu adanya strategi pengembangan SDM yang tepat. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
1. Bersikap Terbuka pada Ide-ide Segar
Era sekarang merupakan eranya milenial dan Gen-Z. Kedua generasi yang lahir, tumbuh dan besar di era teknologi tentu memiliki ide-ide segar yang perusahaan butuhkan.
Tidak hanya terampil, agar perusahaan mampu survive maka menjadi penting untuk SDM-nya mengembangkan kreatifitas. Hasil dari ide-ide segar ini dapat membantu perkembangan perusahaan.
Tentunya di saat yang bersamaan, karyawan yang bersangkutan semakin termotivasi untuk mengembangkan ilmunya lebih jauh lagi. Dalam jangka panjang, hal itu bisa menjadi variabel bagi menangnya perusahaan melawan kompetitor.
2. Beri Training
Dalam setiap proses rekrutmen tentunya ada tes assessment yang memungkinkan perusahaan melihat potensi calon karyawan. Assesment juga bisa dilakukan pada karyawan yang telah lama di perusahaan.
Dari hasil assessment Ini, perusahaan bisa memutuskan mana yang akan mendapat training dan mana yang belum. Bergantung pada planning berkala perusahaan.
Contohnya seorang staf marketing memiliki minat menulis. Perusahaan bisa memberinya training copywriting yang nantinya akan menunjang pemasaran digital.
Contoh lain, misalkan seorang staf administrasi memiliki minat pada desain grafis. Perusahaan bisa memberikannya pelatihan desain grafis yang nantinya dapat mendukung strategi pemasaran digital.
3. Siapkan Reward dan Cara Mendapatkannya
Sudah sejak lama reward atau hadiah menjadi solusi pengembangan SDM. Bahkan di era digital sekarang ini, cara pemberian reward masih tetap relevan.
Akan tetapi jangan hanya menyiapkan reward, namun yang paling utama merumuskan cara-cara untuk mencapainya. Reward yang besar, seperti tiket jalan-jalan ke Eropa atau umroh, bisa sangat memuaskan jika cara mendapatkannya pun sangat menantang.
Contohnya seperti reward umroh sekeluarga bagi lima staf marketing yang bisa mencapai tiga kali target sales selama satu bulan. Maka banyak SDM dari divisi marketing yang tentunya akan termotivasi untuk mendapatkannya.
Namun jangan sampai tingkat kesulitan tantangan sangat tinggi, tapi reward biasa-biasa saja. Selain menuai kekecewaan, sistim reward seperti ini malah bisa menjadi bahan cemoohan dan membuat tingkat kepercayaan karyawan pada manajemen perusahaan merosot.
Baca juga mengenai: Permudah Manajemen Keuangan Perusahaan dengan HRIS Payroll
4. Siapkan Budget
Budget sangat penting untuk memberikan pelatihan dan reward pada SDM perusahaan. Karena beberapa pelatihan dan hadiah dapat sangat demanding dan menyedot anggaran perusahaan secara signifikan.
Kabar baiknya, era digital seperti sekarang banyak penyedia pelatihan daring memberikan solusi pelatihan murah. Hal ini bisa menjadi solusi penghematan dalam rencana pengembangan SDM perusahaan.
Sebagai contoh, pembelajaran bahasa Inggris online. Ini dapat meningkatkan kompetensi karyawan di kancah global. Nah, mulai deh saranin ke karyawan-karyawannya untuk ambil English Level Test untuk ukur kemampuan berbahasa Inggris sebelum mengikuti pelajaran onlinenya.
Namun sayangnya tidak semua skill bisa didapatkan dengan pelatihan daring. Beberapa skill dan ilmu yang efektif biasanya menuntut peminatnya untuk hadir dalam pelatihan offline dengan biaya yang tidak murah. Maka perusahaan harus merencanakan budget lebih cermat sesuai dengan kebutuhan terkininya.
5. Lakukan Evaluasi
Setelah melaksanakan salah satu atau pun keempat cara langkah di atas, maka saatnya melakukan evaluasi. Hal ini untuk mengukur kinerja sebelum dan sesudah usaha pengembangan SDM.
Apakah terdapat peningkatan signifikan atau malah tidak terlalu besar? Atau malah tidak ada peningkatan sama sekali?
Hasil dari evaluasi ini dapat menentukan langkah selanjutnya. Apakah perusahaan siap memasuki era digitalisasi? Ataukah perlu pembenahan SDM terlebih dahulu? Perlukah merekrut tambahan karyawan? Ataukah mengganti SDM yang tidak bisa lagi ditingkatkan? Keputusan ini akan sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan ke depannya.
Sebelum Melakukan Digitalisasi, Keahlian Ini Perlu Dikembangkan Terlebih Dahulu
Era digital selalu digambarkan dengan terkoneksinya semua orang tanpa terikat jarak dan zona waktu. Maka perusahaan yang melakukan digitalisasi berarti sudah siap berjalan tanpa terikat jarak dan zona waktu.
Dari segi pemasaran, sudah menggunakan pemasaran digital. Dari segi pekerjaan, memungkinkan karyawan WFA dan WFH. Meeting menggunakan tele-conference. Manajemen karyawan menggunakan platform online. Dan sebagainya.
Akan tetapi untuk mewujudkannya, penting untuk melakukan pengembangan SDM dengan memfokuskan beberapa skill utama. Skill atau keahlian tersebut di antaranya:
1. Bagian Purchasing
Purchasing adalah salah satu posisi yang penting bagi perusahaan. Posisi ini yang paling bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa perusahaan.
Melansir ekrut.com, berikut tiga skill yang harus staf purchasing kuasai di era digitaliasi:
-
Komunikasi
Seringkali komunikasi era digital seperti sekarang berlangsung secara daring. Maka skill komunikasi harus lebih baik lagi. Biasanya bagian purchasing atau pembelian berkomunikasi dengan beberapa divisi seperti keuangan, logistik dan lainnya. Jika bekerja di kantor, hal tersebut bukanlah masalah.
Akan menjadi masalah saat tim pembelian memilih WFA. Maka perlu adanya pelatihan pengembangan skill komunikasi efektif
-
Networking
Hal ini terutama untuk mencari supplier atau pemasok. Memiliki koneksi yang luas di hampir semua industri akan sangat menguntungkan staff pembelian.
Apalagi di jaman digitalisasi sekarang ini. Kemudahan menjalin koneksi dengan profesional di berbagai industri sudah lebih baik. Seperti aktif di media sosial LinkedIn misalnya.
-
Pengarsipan
Bagian purchasing atau pembelian perlu untuk melakukan pengarsipan dokumen pembelian, pembayaran dan penerimaan barang. Pengarsipan secara digital dan konvensional harus dilakukan dengan rapi dan efisien.
Skill ini terpengaruh langsung dengan digitalisasi perusahaan. Maka menjadi logis dalam pengembangan SDM perlu mengefektifkan skill pengarsipan ini bagi semua karyawan.
2. Bagian Marketing
Menjadi ujung tombak perusahaan, bagian marketing bertanggungjawab untuk mendatangkan pesanan ke perusahaan. Di era digital, tuntutan ke bagian ini menjadi semakin besar.
Tuntutan ini terkait terbukanya medan baru yang bernama digital marketing atau pemasaran digital. Dengan pemasaran digital jangkauan perusahaan menjadi semakin luas.
Beberapa skill yang perlu dilakukannya pengembangan SDM di pemasaran digital ini adalah:
- Search Engine Marketing (SEM)
Pemasaran mesin pencari atau yang lebih terkenal dengan SEM merupakan salah satu bentuk digital marketing. Skill yang harus dimiliki mencakup SEO dan penggunaan iklan mesin pencari seperti Google Ads.
- Copywriting
Pemasaran digital yang tidak bertemu muka menuntut tim marketing untuk menulis promosi yang memikat. Sebutan umumnya yaitu copywriting. Skill ini sangat penting terutama untuk membuat kalimat iklan, branding, pembuatan landing page, dan lain sebagainya.
- Desain Grafis
Pemasaran era digital berkisar pada konten. Maka staf marketing harus memiliki skill desain grafis juga. Agar bisa mengkomunikasikan ide perlu mengajukan desain konten juga.
- Penulisan dan Editing
Kemampuan menulis ini tidak hanya terkait dengan copywriting saja. Seperti contoh menulis konten SEO untuk website.
Atau menulis deskripsi produk yang menjual. Skill menulis yang baik dan editing perlu menjadi bagian pengembangan SDM perusahaan.
- Pemasaran Sosial Media
Sosial media berbeda dengan news media seperti Kompas atau entertainment media seperti Youtube. Maka perlu strategi pemasaran yang unik agar bisa menyasar target pasar di sosial media.
Kepemilikan skill ini menjadi wajib bagi tim marketing pada saat perusahaan menjalani proses digitalisasi.
- Content Creation
Pembuatan konten atau content creation terkait dengan skill desain grafis, penulisan dan copywriting. Tujuan utamanya untuk membuat pesan pemasaran sampai pada target market tanpa menggunakan bahasa-bahasa penjualan.
- Analisis Data
Banyak data yang harus dibaca tim marketing digital. Terutama data tentang tren yang sedang naik daun di target market, tentang perbandingan iklan yang telah dijalankan, data performa konten, viralitas konten, dan lain sebagainya. Agar pemasran digital sukses, tim marketing haruslah memiliki skill ini.
- Strategi Konten
Kapan memberikan konten menghibur, kapan edukatif, kapan promosi dan kapan motivasi. Hal-hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi pemasar digital. Pemakaian tag, menyewa influencer, penggunaan caption dan masih banyak lagi.
Agar digitalisasi sukses, perusahaan perlu mempertimbangkan pengembangan SDM pemasaran untuk menguasai skill ini.
- Technology Savvy
Sebagaimana namanya, digital marketing selalu berhubungan dengan teknologi. Maka tim marketing harus selalu melek akan teknologi dan algoritma terbaru kanal pemasaran mereka. Baik media sosial maupun mesin pencari.
3. Bagian Sumber Daya Manusia (HR)
Sebagai penentu manajemen karyawan, HR memegang peranan penting dalam digitalisasi perusahaan. Karena dengan digitalisasi tentu banyak pencatatan dan pengumpulan data HR menjadi serba online.
Seperti data karyawan, data kehadiran, data performa kerja, data kinerja, data skill, data psikologi karyawan, dan lain sebagainya. Kabar baiknya, sudah banyak software dalam bentuk tools, platform ataupun aplikasi tersedia dewasa ini.
Mulai dari aplikasi absensi online, platform payroll online, pengelola data status kepegawaian, pengelola jadwal kerja dan kalender perusahaan, pengatur kebijakan lembur, cuti dan penghitungan pesangon.
Salah satu aplikasi yang memiliki semua fungsi tersebut adalah Adrena. Aplikasi HR all in one keluaran lokal. Meski dikembangkan anak bangsa, namun kualitasnya tidak kalah dengan aplikasi dan platform bertaraf global.
SDM perusahaan perlu untuk mempelajari penggunaan platform HR ini. Karena ketiadaan kantor konvensional di era digital akan menyulitkan tim HR dalam bekerja. Kecuali mereka sudah terbiasa menggunakan platform HR daring ini.
Kesimpulan
Karyawan adalah aset perusahaan sudah sering menjadi ungkapan bagi karyawan yang sering dikecewakan perusahaan. Padahal hubungan perusahaan dan karyawan sebatas rasional transaksional. Dalam arti perusahaan membutuhkan skill, pengalaman dan waktunya dengan kompensasi sejumlah uang. Maka menjadi penting memiliki banyak skill dan pengalaman.
Sebagai institusi yang bergantung pada laba, perusahaan perlu merencanakan semua langkahnya secara seksama. Hal ini jelas mempengaruhi pada keputusan rekrutmen ataupun pengembangan karyawan. Jika memiliki potensi, mengembangkan karyawan yang sudah lama tentu lebih menguntungkan ketimbang mempekerjakan yang baru.
Meski begitu budget pengembangan SDM tidak selamanya murah. Maka perusahaan harus memperhatikan skill apa saja yang harus dimiliki SDM-nya sekarang. Agar pengalokasian budget bisa tepat sasaran. Seperti contoh penggunaan aplikasi HR Adrena untuk menunjang manajemen karyawan.